Putri Marino Total Jadi Istri Tentara di Jelita Sejuba

Rabu, 04 April 2018 - 16:47 WIB
Putri Marino Total Jadi Istri Tentara di Jelita Sejuba
Putri Marino Total Jadi Istri Tentara di Jelita Sejuba
A A A
JAKARTA - Aktris Putri Marino menunjukan totalitas aktingnya memerankan beberapa fase kehidupan seorang wanita istri tentara yang berasal dari Natuna dalam film terbarunya berjudul Jelita Sejuba. Keterlibatan aktris peraih predikat Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2017 dalam film layar lebar karya rumah produksi Drelin Amagra Pictures menjalani tiga fase kehidupan, ketika sekolah, menjadi istri seorang tentara, dan menjadi janda, seperti apa?

Dalam film terbarunya ini, istri aktor Chicco Jerikho ini pun memerankan tokoh Sharifah dalam dua dimensi umur yang berbeda. Dia memerankan Sharifah si remaja lugu dan naif yang sedang jatuh cinta, dan Sharifah sang ibu muda yang tegar menghadapi hari-harinya sebagai istri tentara yang mengalami fase kehidupan sebagai istri dan ibu, tanpa didampingi suaminya karena bertugas di medan perang

"Saya mengumpulkan riset kehidupan suami istri yang selama ini saya lihat, mulai dari ibu saya yang ibu rumah tangga. Datang ke kantor Persit dan berbincang dengan para ibu anggota Persit. Semua itu untuk menguatkan peran saya sebagai istri prajurit," ucap Putri kepada KORAN SINDO seusai gala premier film Jelita Sejuba di Epicentrum XXI, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Aktris kelahiran Denpasar, 4 Agustus 1993 mengatakan bahwa kisah Sharifa membuat Putri memetik banyak pelajaran. Dia pun belajar bagaimana menjadi seorang istri yang baik, tulus dan ikhlas menerima keadaan suaminya apa pun itu.

"Sharifah ini bikin aku jadi mikir juga. Oh ternyata sekarang setelah menjadi seorang istri memang baru berasa. Seorang istri harus tulus melayani suami, ikhlas sama semua yang suami kerjakan," ucap Putri.

Tak hanya harus mampu memerankan sosok seorang istri tentara, Putri dituntut untuk fasih berbahasa Melayu dengan dialek yang kental karena film ini ber-setting di Kepulauan Natuna. Untuk itu, dia bersama pemain lainnya khusus melakukan riset sebelum mulai syuting. Dia pun belajar langsung dari masyarakat sekitar. "Sebulan reading, kumpul bareng. Kita latihan dialek melayu, kita latihan gerak-gerik orang Natuna bagaimana sih," ujar Putri.

Berperan sebagai Sharifah, dengan penuh penghayatan Putri berhasil menunjukkan pergolakan emosi dari seorang istri tentara yang harus ikhlas kerap ditinggal tugas. Khusus untuk menyempurnakan aktingnya tersebut, perempuan 24 tahun ini mengaku sempat kesulitan di awal. Namun, berkat riset dan bertukar pikiran dengan para istri tentara, dia mulai memahami rasanya ditinggalkan suami bertugas demi negara.

"Waktu syuting aku itu belum menikah. Jadi aku bingung begitu baca script jadi istri tentara. Terus temen-temen aku belum juga berkeluarga. Jadi aku liat panutan riset sama ibu-ibu Persit (Persatuan Istri Tentara) juga," kata dia.

Namun, yang paling penting, Putri mengaku banyak belajar dari sosok ibunya sendiri yang ikhlas melayani dan berbakti pada sang ayah. Ditambah lagi, dia rajin memperhatikan pasangan suami-istri.

"Terus melihat ibu aku juga. Ibu aku kan ibu rumah tangga. Aku memang melihat kesehariannya dia setia melayani suami seperti apa. Dari detail kecil aja aku ambil. Aku kumpulin. Malah kayak kadang aku diem ngeliatin pasangan suami-istri, istrinya lagi ngapain suaminya. Terus aku kumpulin jadi satu dan itu jadi dasar aku ngembangin karakter Sharifah," paparnya.

Putri pun mendedikasikan aktingnya sebagai Sharifah dalam film ini untuk para istri tentara yang dengan sabar dan ikhlas mendukung pekerjaan suaminya. Meskipun, taruhannya adalah nyawa.

“Ini surat cinta saya juga kepada ibu-ibu Persit yang kebetulan belum lama ini merayakan HUT Persit yang ke-72, semoga semakin kuat, makin dahsyat sehingga jadi panutan perempuan-perempuan Indonesia di luar sana," kata dia.

Film Jelita Sejuba memang mengangkat kisah tentang ketegaran, kekuatan, sekaligus keikhlasan seorang istri tentara. Diceritakan Sharifah (Putri Marino) dengan setia mengunggu sang suami Jaka (Wafda Saifan Lubis) pulang bertugas dari kesatuan tentara. Tapo, penantian bukanlah hal yang mudah bagi Sharifah. Rasa rindu, khawatir hingga ketidakpastian akan kepulangan Jaka bermuara pada keikhlasan. Ikhlas mendukung pekerjaan suami tanpa banyak bertanya atau mengeluh.

Film Jelita Sejuba ini mulai tayang 5 April 2018 di bioskop seluruh Indonesia. Selain Putri Marino dan Wafda, film ini juga didukung oleh Yayu Unru (ayah Sharifah), Nena Rosier (Ibu Harifah) dan Aldi Maldini (adik Sharifah).
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3465 seconds (0.1#10.140)